Pernahkan kalian mencicipi sambal tumpang? Salah satu kekayaan kuliner nusantara yang berasal dari Kediri Jawa Timur ini dibuat menggunakan tempe bosok. Hah? Tempe bosok? Iya, betul! Tempe yang telah membusuk ini bukan berarti yang sudah sampai parah busuknya hingga dihinggapi belatung yang telah didiamkan hingga berhari-hari, melainkan yang didiamkan selama tiga hingga lima hari. Atau disebut dengan tempe ‘semangit’. Tempe ini akan mengeluarkan aroma khas hasil proses fermentasi kacang kedelai.
Sambal tumpang ini ternyata memiliki sejarah panjang, yang diduga telah muncul sejak zaman kerajaan-kerajaan di tanah Jawa, seperti Mataram dan Majapahit. Pada masa itu, masyarakat Jawa telah mengenal bagaimana mengolah makanan dengan cara fermentasi, termasuk salah satunya adalah tempe, yang mana kondisi busuknya menjadi sebutan tempe semangit.
Namun, apakah tempe bosok semacam ini aman-aman saja bagi kesehatan? Tentu tidak. Justru berkontribusi baik bagi kesehatan. Mengutip dari Alodokter.com, menurut beragam penelitian, tempe semangit memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan tempe yang masih segar. Antioksidan ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan metabolisme, menambah stamina, memperbaiki nafsu makan, mencegah pembentukan sel kanker, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Asalkan fermentasinya tidak terlalu lama sampai busuknya merubah warna, aroma, konsistensi, dan rasanya. Apalagi jika sampai tekontaminasi oleh ulat dan mikroorganisme bahaya lainnya. Tentu sudah tak layak konsumsi lagi.
Di Jawa, tempe semangit ini biasa diolah menjadi jangan sambel tumpang. ‘Jangan’ dalam bahasa Jawa artinya itu sayur. Janganan ini dibuat dengan bahan dasar tempe semangit atau tempe bosok bersama dengan santan encer. Kemudian dilengkapi dengan aneka rempah dan bumbu pelengkap khas nusantara, seperti daun salam, daun jeruk, lengkuas, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan sebagainya.
Sambel tumpang biasanya disajikan sebagai lauk pendamping nasi. Dihidangkan dengan pelengkap sayuran rebus seperti kangkung, bayam, kacang panjang, pepaya muda, kenikir atau bahkan daun luntas. Di samping itu, dilengkapi pula lauk semeperti tahu atau tempe goreng, dan peyek.
Jika kalian berkunjung ke Kediri, pasti mudah dijumpai warung-warung lapak pinggir jalan yang menyediakan nasi sambal tumpang. Biasanya, dijual jadi satu dengan Nasi Pecel. Harganya pun juga terjangkau. Mulai dari Rp. 5000 hingga Rp. 10.000. Umumnya, warung ini dibuka pada pagi hari sebagai santapan sedap.
Sambal tumpang adalah bukti nyata salah satu kekayaan kuliner nusantara yang begitu unik. Bagaimana tidak? Makanan busuk diolah sedemikian rupa tanpa menghilangkan gizi yang terkandung, dengan perpaduan kekayaan rempah dan bumbu nusantara. Mungkin memang tidak semua orang cocok mengonsumsi makanan khas yang unik ini. Bagi orang Jawa, Kediri khususnya, makanan sambal tumpang ini sangat lezat dikonsumsi. Dengan teknik memasak yang sedemikian sederhana ini, siapapun dapat memasaknya di rumah.
Referensi:
Fuadah, N. N. 2020. Efek Samping Konsumsi Tempe Busuk. https://www.alodokter.com/komunitas/topic/mengolah-makanan-busuk
Husnul, R. A. 2024. Sambel Tumpang: Hidangan Unik dari Tempe Semangit. https://www.rri.co.id/kuliner/765502/sambel-tumpang-hidangan-unik-dari-tempe-semangit
Zaed, Z. A. 2023. Tempe Bosok: Sarat Manfaat bagi Kesehatan. https://amira.co.id/tempe-bosok-sarat-manfaat-bagi-kesehatan
Gabung Dengan Komunitas Untuk Berkomentar