Rindu menyapa dalam sunyi yang kelam,
Menyelinap masuk, merasuk ke dalam.
Hati yang resah, jiwa yang terpendam,
Bayangmu hadir, bagai bisikan malam.
Rindu tumbuh dari puing-puing kenangan,
Masa indah dulu, penuh kehangatan.
Kini tinggal debu, dalam kesepian,
Hanya gaungnya saja, berputar perlahan.
Rindu meremukkan setiap sendi jiwa,
Menyisakan hampa, tak bertepi, tak berdua.
Menyusup mimpi buruk, di setiap lena,
Mencengkeram erat, dalam labirin lara.
Rindu... kau adalah luka yang mendalam,
Antara asa dan air mata terpendam.
Akankah sembuh, atau terus bersemi kelam?
Selamanya menghantui, dalam setiap malam?
Semoga puisi ini bisa mewakili perasaan rindu yang ingin kamu ungkapkan.
You must be logged in to post a comment.