Pernahkah Anda mendengar anggapan Masyarakat bahwa pesawat bisa terbang tinggi kelangit berkat bantuan makhluk ghaib/jin? Meskipun terdengar seperti cerita fiksi, masih ada orang yang percaya bahwa benda seberat ratusan ton tidak mungkin melayang di udara tanpa campur tangan kekuatan ghaib. Apalagi, disosmed terutama platform Facebook ramai membicarakan pesawat terbang dibantu oleh jin. Namun, jika kita melihat dari sudut pandang ilmiah dan ilmu pengetahuan sains, kemampuan pesawat untuk terbang sepenuhnya didasarkan pada prinsip-prinsip fisika yang telah dikembangkan dan diterapkan dalam teknologi penerbangan, bukan karena bantuan Makhluk ghaib.
Lalu, apa sajakah faktor yang memungkinkan mempengaruhi pesawat bisa terbang tinggi mengudara? Mari kita kupas rahasia ilmiah berikut:
1. Prinsip Bernoulli:
Di balik desain sayap pesawat
Salah satu faktor kunci yang membuat pesawat dapat mengudara adalah bentuk aerodinamis sayapnya, yang bekerja berdasarkan prinsip Bernoulli. Teori ini menyatakan bahwa semakin cepat aliran udara, semakin rendah tekanannya.
Sayap pesawat dirancang dengan bagian atas yang lebih melengkung dibanding bagian bawahnya. Saat pesawat bergerak maju, udara yang mengalir di atas sayap bergerak lebih cepat dibandingkan udara di bawahnya. Perbedaan kecepatan ini menyebabkan tekanan udara di bagian atas lebih rendah daripada di bawah, sehingga menghasilkan gaya angkat (lift) yang memungkinkan pesawat naik ke udara.
2. Terdapat Empat Gaya Utama
Pesawat dapat mengudara dan tetap stabil pada saat penerbangan karena dipengaruhi empat gaya utama, meliputi:
• Gaya Angkat (Lift): Gaya ini dihasilkan oleh bentuk sayap yang memanfaatkan prinsip Bernoulli, memungkinkan pesawat melawan gravitasi.
• Gaya Dorong (Thrust): Mesin pesawat menciptakan daya dorong ke depan untuk mengatasi hambatan udara.
• Gaya Hambat (Drag): Hambatan yang ditimbulkan oleh udara terhadap gerakan pesawat, yang perlu diminimalkan dengan desain aerodinamis.
• Gaya Berat (Weight): Tarikan gravitasi yang menarik pesawat ke bawah, yang harus diimbangi dengan gaya angkat agar pesawat tetap melayang di udara.
Selama gaya angkat lebih besar daripada gaya berat dan gaya dorong lebih besar dari hambatan udara, pesawat dapat tetap terbang dengan stabil.
3. Mesin Jet
Mesin jet merupakan sumber kekuatan untuk mendorong pesawat, agar pesawat dapat bergerak maju, pesawat memerlukan tenaga dorong yang dihasilkan oleh mesinnya sendiri. Pesawat modern umumnya menggunakan mesin jet, yang bekerja berdasarkan hukum ketiga Newton, yaitu: "Setiap aksi memiliki reaksi yang sama besar namun berlawanan arah."
Mesin jet menyedot udara, mencampurnya dengan bahan bakar, lalu membakarnya. Hasil pembakaran ini menghasilkan gas panas bertekanan tinggi yang dikeluarkan ke belakang dengan kecepatan tinggi, menciptakan daya dorong yang mendorong pesawat bergerak maju.
4. Sistem Kendali
Sistem kendali dipesawat diperlukan agar dapat mengatur stabilitas dan arah pesawat, agar pesawat tidak hanya bisa terbang tetapi juga dapat dikendalikan dengan baik dan stabil di udara. Tiga komponen utama yang berperan dalam menjaga keseimbangan dan arah penerbangan selama pesawat di udara.
• Aileron: Terletak di sayap dan berfungsi untuk mengatur kemiringan pesawat ke kanan atau kiri (rolling).
• Elevator: Berada di bagian ekor, digunakan untuk mengangkat atau menurunkan hidung pesawat (pitching).
• Rudder: Juga berada di ekor, berfungsi menggerakkan pesawat ke kanan atau kiri pada sumbu vertikal (yawing).
Adanya ketiga komponen pada pesawat, pilot dapat mengarahkan pesawat dengan presisi tinggi sesuai jalur penerbangan yang diinginkan. Ketika melihat pesawat terbang di udara, itu semua bukan bantuan jin seperti anggapan orang-orang. Namun, kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan yang menjadikan pesawat bisa terbang dan stabil di udara. Serta, pilot yang bisa mengendalikan dan menerbangkan pesawat
Sumber : https://jetairblog.com/2021/03/bagaimana-cara-pesawat-bisa-terbang/
Gabung Dengan Komunitas Untuk Berkomentar