Sebagai bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim, Ramadhan selalu memberikan suasana yang sulit dijelaskan. Terutama untuk anak-anak, momen Ramadhan menjadi satu waktu yang penuh dengan keseruan. Hanya, semakin kesini suasana Ramadhan yang seru, intens, dan ditunggu-tunggu rasa-rasanya semakin berkurang. Entah apa yang terjadi, tetapi rasanya anak-anak jaman sekarang terlihat kurang menikmati Ramadhan seperti anak-anak jaman dulu.
Selain suasananya yang sudah tak sama seperti dulu, banyak kegiatan-kegiatan yang sudah mulai menghilang di bulan Ramadhan. Padahal aktifitas-aktifitas tersebut seolah menjadi suatu "hiasan" yang menambah suasana bulan Ramadhan semakin menyenangkan. Tentu bikin kangen! Dan untuk mengenang keseruan bulan Ramadhan tempo dulu, inilah beberapa kegiatan, aktifitas, hingga tradisi bulan Ramadhan yang mulai menghilang di era modern sekarang. Apa saja?
Pawai Obor Keliling
Belum sepenuhnya hilang, tetapi sekarang tradisi ini sudah memiliki suasana yang berbeda dari pawai obor tempo dulu. Jika dulu pawai obor dilakukan dengan cara berjalan mengelilingi kampung dengan obor, dengan iringan kentongan dan suara takbir anak-anak, saat ini pawai obor keliling sudah berbeda jauh. Alih-alih jalan kaki, pawai obor keliling menggunakan pick-up atau truk, dilengkapi dengan sound system lengkap yang suaranya menggelegar. Bukan menghibur tetapi malah mengganggu. Di beberapa tempat mungkin masih ada pawai obor keliling tradisional, tetapi tentu sudah tidak banyak.
Buku Kegiatan Ramadhan
Buku ini seolah menjadi buku wajib anak-anak sekolah karena selama Ramadhan anak-anak sekolah harus mengisi dengan tertib buku ini yang biasanya berupa kegiatan mengaji dan catatan beribadah lainnya. Dengan buku ini anak-anak juga harus "war" dengan anak lain karena harus berburu tanda tangan ustadz atau imam sholat di masjid. Apakah sekarang anak sekolah masih harus mengisi buku kegiatan Ramadhan?
Perang Sarung
Kegiatan ini mungkin di beberapa wilayah Indonesia kurang dikenal, tetapi kegiatan ini memiliki keseruan sendiri. Kegiatan ini biasanya berlangsung ketika anak-anak pulan dari masjid, sepanjang jalan menuju rumah anak-anak akan "bertarung" bersenjatakan sarung. Untuk saat ini sepertinya sudah mulai jarang anak-anak perang sarung. Ya bagaimana, anak-anak ke masjid diantar orang tua, jadi ya gak bakalan bisa perang sarung.
Membangunkan Sahur Keliling Kampung
Hampir sama dengan pawai obor, tempo dulu menjelang sahur pasti ada suara-suara kentongan bersahutan yang membangunkan warga agar bersiap untuk menyiapkan makan sahur. Dengan suara kentongan diiringi teriakan sahur yang khas, dan hampir di semua wilayah irama sahur ini bisa mirip. Sekarang untuk membangunkan sahur cukup dengan menggunakan pengeras suara di masjid, atau kalau keliling kampung sudah menggunakan alat drumband lengkap.
Meriam Bambu
Kegiatan yang membuat anak-anak merasa keren dan seolah-olah menjadi tentara yang sedang berada di medan perang. Permainan meriam bambu ini menggunakan bambu yang disulap sedemikian sehingga menyerupai meriam, dan bisa mengeluarkan suara mirip seperti suara meriam. Perang bambu ini biasanya dilakukan menjelang berbuka puasa, ketika momen ngabuburit. Tradisi ini nampaknya sudah hilang saat ini karena anak-anak lebih senang bermain gadget.
Nah itulah tradisi bulan Ramadhan yang sudah mulai hilang saat ini karena banyak hal yang sudah mulai berganti terutama anak-anak yang lebih senang bermain gadget daripada bermain ala komunal yang berkumpul dengan teman-teman dan bersenang-senang. Tentu masih banyak tradisi-tradisi tempo dulu yang bikin kangen tapi sudah mulai luntur dan bahkan menghilang. Bagaimana di daerahmu? Apakah masih ada tradisi-tradisi tempo dulu yang masih bertahan?
Gabung Dengan Komunitas Untuk Berkomentar