Bau mulut atau dalam istilah kedokteran gigi disebut sebagai halitosis merupakan kondisi yang sering menyebabkan rasa tidak percaya diri dan ketidaknyamanan dalam interaksi sosial. Bau mulut atau halitosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebersihan mulut yang buruk, konsumsi makanan tertentu, kebiasaan merokok, dan kondisi medis yang mendasarinya. Artikel ini akan membahas penyebab utama bau mulut serta cara efektif untuk mengatasinya berdasarkan literatur terbaru.
Penyebab Bau Mulut
-
Kebersihan Mulut yang Buruk
Plak dan sisa makanan yang tertinggal di gigi dan gusi dapat memicu pertumbuhan bakteri anaerob yang menghasilkan senyawa sulfur volatil (VSC), penyebab utama bau tidak sedap (Nile et al., 2022). -
Konsumsi Makanan Berbau Kuat
Bawang, bawang putih, dan makanan berbau tajam lainnya mengandung senyawa sulfur yang dapat terserap ke dalam darah dan dikeluarkan melalui napas (Porter & Scully, 2021). -
Mulut Kering (Xerostomia)
Air liur berperan penting dalam membersihkan partikel makanan dan bakteri di mulut. Produksi air liur yang rendah dapat meningkatkan risiko halitosis (Amer et al., 2023). -
Penyakit Sistemik
Beberapa kondisi medis seperti diabetes, penyakit ginjal, atau gangguan pencernaan dapat menyebabkan bau mulut kronis (Scully & Greenman, 2020).
Cara Efektif Mengatasi Bau Mulut
-
Menjaga Kebersihan Mulut yang Baik
-
Sikat gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
-
Gunakan benang gigi/flossing setiap hari untuk menghilangkan plak di antara gigi.
-
Bersihkan lidah dengan pembersih lidah/tongue scraper untuk mengurangi bakteri penyebab bau mulut (Tonzetich & Preza, 2022).
-
-
Menghindari Makanan Penyebab Bau
Kurangi konsumsi makanan berbau menyengat seperti bawang putih, pete, jengkol, dan lain-lain, terutama sebelum berinteraksi dengan orang lain. -
Menjaga Hidrasi yang Cukup
Minum air putih yang cukup membantu produksi air liur dan membersihkan bakteri di mulut. -
Mengunyah Permen Karet Bebas Gula
Permen karet merangsang produksi air liur dan membantu membersihkan sisa makanan (Amer et al., 2023). -
Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi
Pemeriksaan dan pembersihan profesional setiap enam bulan sekali penting untuk mencegah akumulasi plak dan tartar atau karang gigi yang dapat menyebabkan bau mulut.
Bau mulut dapat diatasi dengan menjaga kebersihan mulut, menghindari makanan penyebab bau, dan menjaga hidrasi yang cukup. Jika bau mulut berlanjut meskipun sudah menerapkan kebiasaan baik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi atau dokter untuk evaluasi kesehatan secara lebih lanjut.
Daftar Pustaka
-
Amer, A., Galgut, P., & Roth, K. (2023). Oral malodor: Recent insights and management strategies. Journal of Dental Research, 102(4), 245-260.
-
Nile, C. J., Park, A. M., & Pratten, J. (2022). Oral biofilms and their role in halitosis: A systematic review. International Journal of Oral Science, 14(1), 78-92.
-
Porter, S. R., & Scully, C. (2021). Halitosis: Diagnosis and clinical management. British Dental Journal, 231(5), 271-276.
Gabung Dengan Komunitas Untuk Berkomentar