Apa yang membuatmu berhenti mencintai orang yang pernah kamu cintai?

Semakin dewasa, ketika hidup semakin melenceng jauh dari apa yang pernah saya harapkan. Ketika dunia semakin tidak baik-baik saja, maka hal pertama yang bisa saya lakukan untuk menolong kewarasan adalah belajar bagaimana mengolah pikiran, hati dan perasaan.

 

Disadari atau tidak, jatuh cinta merupakan salah satu hal krusial yang bisa memengaruhi hidup kita. Itu kenapa saya harus pandai-pandai memilah urusan hati meski katanya, jatuh cinta mematahkan logika.

 

Dulu sekali, saya pernah menangisi seseorang dan mengemis perhatiannya. Saya marah, merasa kosong dan sangat bergantung padanya. Dia membuat saya jatuh cinta sedalam-dalamnya. Akibatnya saya enggak bisa jadi diri sendiri. Setiap ucapan dan tindakan entah kenapa harus selalu membawa kebahagiaan untuknya.

 

Bahkan ketika dia pamit pergi, saya banyak menangis sendiri (damn, kalau ingat ini rasanya ingatan saya ingin direset) saya banyak menyalahkan diri sendiri, saya kehilangan rasa berharga. Pokoknya mau dia.

 

Sialnya selepas tujuh tahun berlalu, dia masih saja hadir di dalam mimpi. Bahkan saya mengalami keadaan di mana mimpi itu bisa saya sambung di lain hari, saking bucinnya kali ya. Padahal kami jarang bertemu, banyaknya chatan via BBM.

 

Sekarang, setelah saya bisa menguasai diri sendiri dan bangkit dari semua kebodohan. Saya bisa menyudahi perasaan yang sangat tidak nyaman di hati saya. Jika dulu saya masih sedikit berharap dia pulang, sekarang saya menutup rapat pintu itu. Saya mau jadi manusia merdeka, yang mendahulukan segala cinta dan sayang untuk diri sendiri terlebih dahulu.

 

Sebab saya tidak ingin jatuh cinta sendirian, saya takut di sini sibuk mengenang sedang di sana saya bahkan tidak diingatnya.

TangiTuru Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis , Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis

Gabung Dengan Komunitas Untuk Berkomentar


Rekomendasi Untuk Anda
Tentang Penulis

Anak kedua