Pada tanggal 24 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah lembaga yang dirancang untuk mengelola dan mengoptimalkan aset negara, khususnya kepemilikan di perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai tambah aset negara guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Danantara, yang namanya merupakan akronim dari Daya Anagata Nusantara, akan beroperasi sebagai super holding yang mengambil alih kepemilikan pemerintah di berbagai BUMN strategis. Perusahaan seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Pertamina, PLN, Telkom Indonesia, dan MIND ID akan berada di bawah naungan Danantara. Dengan modal awal sebesar Rp1.000 triliun (sekitar 61 miliar dolar AS), Danantara menargetkan ekspansi aset hingga mencapai Rp14.715 triliun (sekitar 900 miliar dolar AS) pada tahun 2029, menjadikannya salah satu dana kekayaan negara terbesar di dunia.
Tujuan utama pembentukan Danantara adalah untuk mengonsolidasikan pengelolaan BUMN dan mengoptimalkan dividen serta investasi, mirip dengan model yang diterapkan oleh Temasek di Singapura. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja BUMN, menarik investasi global, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Guna mendukung pendanaan Danantara, pemerintah telah melakukan langkah efisiensi anggaran. Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden yang menargetkan penghematan anggaran hingga Rp306 triliun. Penghematan ini berasal dari pemangkasan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga negara, dengan Rp256 triliun dari kementerian/lembaga dan Rp50 triliun dari transfer ke pemerintah daerah.
Pembentukan Danantara merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia dalam mengoptimalkan aset negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, keberhasilan lembaga ini sangat bergantung pada pengelolaan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari intervensi politik. Dengan modal dan tujuan yang ambisius, Danantara memiliki potensi besar untuk menjadi katalisator transformasi ekonomi Indonesia, asalkan tantangan dan kritik yang ada dapat diatasi dengan bijak.
Gabung Dengan Komunitas Untuk Berkomentar